PENGANTAR
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Ada lima komponen sistem informasi yaitu hardware,
programs, data, procedures, dan people. Hubungan kelima komponen
sistem informasi tersebut dapat dilihat pada gambar-1 berikut :
Machine
Human
-
HardwareProgramsDataProceduresPeople
Instructions
Actors
Gambar-1. Lima komponen sistem
informasi
Disini
hanya akan dibahas salah satu dari kelima komponen sistem informasi
yaitu Computer hardware yang meliputi input hardware,
processing hardware, storage hardware, dan output hardware.
1. INPUT HARDWARE
Input hardware digunakan
untuk mentransmisikan data ke processing dan storage hardware.
Peralatan yang paling populer untuk memasukkan data yaitu kombinasi
antara keyboard dan layar monitor. Layar monitor dianggap sebagai
bagian dari input hardware karena digunakan untuk memeriksa apakah
data yang akan dimasukkan telah diketik. Di samping jenis input
hardware di atas, terdapat juga input hardware lainnya yaitu mouse,
scanner, voice recognition device, hardwriting recognition device,
machine data input (mis : modem), light pen, dan bar code reader.
Mouse
digunakan sebagai interface titik dan click. Pergerakan mouse
menghasilkan suatu gerakan yang berhubungan dengan pointer pada layar
monitor. Pada umumnya mouse digunakan dalam aplikasi yang
berorientasi grafis, misalnya Windows produksi Microsoft.
Scanner
digunakan untuk mentransformasikan image grafis atau text ke dalam
data computer. Transformasi text dapat menghemat dari pekerjaan
retyping sedangkan transformasi image grafis dipakai untuk membaca
logo atau simbol grafis untuk aplikasi desktop publishing.
Voice
recognition device dipakai untuk memasukkan suara manusia ke dalam
signal interpreter. Kebanyakan voice systems yang digunakan sekarang
mempunyai vocabulary yang kecil dan harus dilatih untuk mengenal
kata-kata tertentu. Caranya, seseorang membacakan sebuah daftar
kata-kata yang biasa digunakan sehingga signal interpreter dapat
menetapkan polanya. Misalnya pekerja menyebut box yang mereka bawa.
Voice input diperlukan karena tangan pekerja sibuk dan tidak dapat
mengetik atau memanipulasi peralatan ketik input device lainnya.
Handwriting
recognition device digunakan untuk memasukkan data dengan cara
menulis pada pad elektronis yang sensitif. Karakter-karakter tersebut
dikenali dan dimasukkan ke dalam sistem komputer, biasanya suatu
sistem PC (personal computer).
Modem
merupakan salah satu jenis alat input data untuk menghubungkan
komputer dengan komputer lain melalui jaringan telepon. Jenis input
hardware lainnya yaitu light pen yang digunakan untuk menunjuk
item-item pada layar monitor dan bar code reader yang biasa digunakan
di supermarket untuk mengidentifikasi suatu jenis barang.
2. PROCESSING HARDWARE
Processing
hardware meliputi peralatan yang bertugas untuk menghitung,
membandingkan dan melaksanakan instruksi-instruksi khusus. Dalam CPU
(Central Processing Unit) terdapat control unit, ALU (Arithmetic
Logic Unit), dan system memory yang kadang-kadang disebut main
memory. Control unit mengambil instruksi-instruksi dari system memory
dan menterjemahkannya. ALU melaksanakan instruksi yang telah
diterjemahkan. System memory digunakan untuk menyimpan instruksi data
dan instruksi program. Untuk menghubungkan CPU dengan peralatan
komputer lainnya digunakan data bus atau processor channel. Processor
channel terdapat pada mother board, mempunyai expansion slots yang
berfungsi untuk menghubungkan dengan peralatan tambahan seperti
floppy disks, plotters, printers, mouse, modem, multimedia, dll.
Kapasitas
komputer dapat diukur dari kecepatan pemrosesan dan kemampuan ALU
untuk memanipulasi data dalam 1 cycle. Kecepatan pemrosesan dapat
dinyatakan dalam cycle per second (biasanya dalam satuan MHz) atau
dalam instruksi per second, biasanya dalam satuan millions of
instructions per second (MIPS). Jumlah data yang dapat dimanipilasi
oleh ALU dalam 1 cycle diukur dalam satuan bits (binary digits) dan
biasa dipakai sebagai ukuran microprocessor, misalnya :
microprocessor Zilog Z-80 merupakan procerssor 8 bit. Microprocessor
sekarang yang lebih modern dapat memproses 16, 32, atau 64 bit data,
dan bahkan ada yang mempunyai kemampuan lebar bit yang lebih besar.
Ada
dua jenis dasar processor memory, yaitu ROM (read only memory) yang
bersifat non-volatile dan RAM (random access memory) yang bersifat
volatile (isi RAM akan hilang jika power off).
Processing
hardware dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu mainframe
computer, minicomputer, dan microcomputer. Tetapi sekarang
pengelompokan ini sudah agak kabur karena sering terjadi overlap di
antara pengelompokan tersebut. Untuk mudahnya dapat kita lihat tabel
berikut ini.
Type
|
Application
|
Speed
|
Memory
Size
|
Number of
Con-current Users
|
Mainframe
|
Enterprise
Informa-tion Systems
|
10 -
100+MIPS
|
32-500 MB
|
Hundreds
|
Minicomputer
|
Workgroup &
Small Enterprise System
|
4 – 40+
MIPS
|
24-25 MB
|
Dozens |
Microcomputer
|
Personal
Computing
|
0.5 –
20+MIPS
|
0.5-100+MB
|
1 or dozen
in LAN
|
Ada
dua macam Emerging Processor Architectures yaitu complex instruction
set computers (CISCs) dan reduced instruction set computers (RISCs).
CISCs merupakan jenis CPU konvensional yang mengandung rangkaian
untuk mengeksekusi satu range yang lebar dari instruksi-instruksi
komputer, sedangkan RISCs merupakan jenis CPU yang hanya menggunakan
instruksi-instruksi yang sering digunakan sehingga dapat memproses
instruksi 10 kali lebih cepat atau lebih daripada CISCs processor.
Beberapa vendor besar seperti IBM, Compaq, Hewlett-Packard, dan
Digital Equipment Corporation (DEC) sedang mengembangkan komputer
yang bekerja menggunakan RISCs processor.
3. STORAGE HARDWARE
RAM
dipakai untuk menyimpan data atau program yang sedang aktif diproses.
RAM tidak dapat dipakai sebagai storage hardware karena kapasitas RAM
terbatas dan RAM bersifat volatile, dimana data akan hilang jika
sistem shut down. Sebagai penggantinya dipakai external magnetic
media untuk menyimpan data dan program yang sedang tidak aktif
diproses. Ada dua jenis magnetic storage hardware yaitu disk dan
tape.
Disk storage banyak digunakan sebagai medium
storage dalam industri sistem informasi. Disk storage terdiri atas
tracks dan sectors yang merupakan tempat menyimpan data secara
magnetik. Data dibaca dan direkam dengan menggunakan read/write
heads. Berikut dapat dilihat perbandingan kapasitas disk pada tabel
di bawah ini :
Type
|
Size
|
Capacity
|
Diskette
|
5-1/4 inches
|
1.2 MB
|
Diskette
|
3-1/2 inches
|
1.4 MB |
Stacked Disk –
Microcomputer |
5-1/4 inches
|
100-1000 MB
|
Stacked Disk –
Minicomputer and Mainframe Computer |
10-15 inches
|
0.1-100+ GB
|
Tape
storage merupakan storage yang berbentuk magnetic tape. Keuntungannya
yaitu harganya relatif lebih murah, sedangkan kerugiannya yaitu data
hanya dapat diakses secara berurutan.
Jenis
storage hardware lainnya adalah optical storage hardware. Keuntungan
optical disk ialah mempunyai kapasitas yang tinggi, compact, dan
durable storage. Sedangkan kerugiannya : sulit untuk merubah data,
dan lebih mahal.
Ada
tiga macam optical storage hardware, yaitu :
- CD-ROM (compact disk - read only memory), populer digunakan pada multimedia. Optical storage data direkam dengan menggunakan laser untuk membakar lekukan kecil pada permukaan metal master disk. Selanjutnya seperti audio CD, hanya dapat dibaca dan tidak dapat dipakai untuk merekam lagi.
- WORM (write-once/read-many) optical disk, merupakan disk yang hanya dapat ditulisi sekali kemudian hanya dapat dibaca dan tidak dapat dipakai untuk merekam lagi. WORM device dipakai untuk memelihara satu record permanen yang penting dari seluruh data. Misalnya proses transaksi pada jaringan keuangan.
- Erasable optical disks, dapat dibaca dan ditulisi.
4. OUTPUT HARDWARE
Jenis
output hardware yang banyak digunakan yaitu printer. Printer dapat
diklasifikasikan dalam beberapa cara, salah satu diantaranya
character printers, line printers, dan page printers. Character
printers umumnya berharga murah, mencetak per karakter, dan lambat.
Line printers mencetak per baris, dipakai untuk mencetak sejumlah
besar bentuk standard seperti invoice bulanan. Page printers mencetak
per halaman, seperti mesin photo copy dan biasanya menggunakan laser
untuk menghasilkan printed character.
Klasifikasi
berikutnya yaitu impact printers dan nonimpact printers. Impact
printers memukul kertas saat mencetak sehingga lebih berisik,
misalnya dot matrix printer memukul pita karbon untuk menghasilkan
cetakan pada kertas. Sedangkan nonimpact printers menggunakan sitem
photoelectric untuk mencetak karakter, misalnya laser printer.
Bit-mapped
printer bekerja atas dasar pengalamatan pada setiap dot yang
membentuk baris dan kolom halaman kertas. Setiap dot pada halaman
kertas dapat diset on (printed) atau off (not printed). Keuntungannya
: dapat mencetak karakter dan gambar dengan mulus, tetapi kerugiannya
: komputer harus mengirim lebih banyak instruksi dan data ke printer
untuk mengcover data dan alamat setiap dot.
Output
device lainnya adalah voice output, plotter dan layar monitor.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, layar monitor dapat juga
digolongkan sebagai input device. Plotter mempunyai fungsi yang lebih
rumit sehingga dapat digunakan untuk membuat grafik, diagram, peta,
microfiche, dan microfilm.
PENGEMBANGAN
DAN PERANAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
- Perubahan Terminologi dan materi
Materi
sistem teknologi informasi diawali dengan pemahaman konsep dasar
tentang sistem itu sendiri dan kemudian diteruskan dengan pembahasan
pembahasan teknologi yang digunakan. Jika mhs sudah memahami konsep
dasar dari sistem dan teknologinya, maka pertanyaan yang akan muncul
adalah untuk apa sistem teknologi informasi tersebut, sehingga
bahasan selanjutnya adalah tentang aplikasinya, kemudian bagaimana
mengembangkan sistem ini untuk diterapkan diorganisasi (adanya
pengembangan sistem), Setelah sistem yang dikembangkan digunakan,
sistem ini tidak dibiarkan saja, tetapi harus dikelola sehingga tetap
mengenai sasarannya (Pengelolaan sistem)
Materi System Teknologi
Informasi
- Konsep Dasar : Pemahaman konsep sistem teknologi informasi dan komponen-komponennya akan sangat membantu didalam penerapan sistem-sistem teknologi informasi yang berbeda aplikasinya, misalnya sistem informasi akuntansi, maka sistem teknologi informasi tersebut diterapakan di kontek akuntansi, yaitu output yang dikeluarkan berupa informasi2 akuntansi dengan basisdata akuntansi dan input2 berupa data akuntansi.
- Teknologi : yang digunakan adalah teknologi computer, teknologi komunukasi, dan teknologi apapun yang dapat memberi nilai tambah untuk organisasi.
- Aplikasi Sistem Teknologi informasi : Sistem informasi akuntansi (SIAKU atau SIA), accounting Information System (AIS), Sistem informasi pemasaran (SIPEM), dll.
- Pengembanagan sistem teknologi informasi : SDLC, atau EUC, Outsourcing.
- Pengelolaan Sistem Teknologi Informasi: pengendalian atau control merupakan salah satu komponen sistem teknologi informasi yang penting sehingga perlu dikelola dengan baik. Kontrol yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan STI tidak dapat mencapai tujuannya, karena tidak menghasilkan output yang akurat.
- Peran Sistem Teknologi Informasi di Dalam Organisasi
- Efisiensi : Pengolahan Transaksi (TPS) dan Process Control System (PCS)
- Efektivitas : SIM, DSS, GIS, EIS ( Menyediakan informasi bagi para manager di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dng lebih efektif.
- Komunikasi : Menerapkan OAS ( Office Automation Systems) yang mengintegrasikan pengguna system teknologi informasi termasuk oara manager secara elektronik, e-mail, chat
- Kolaborasi : video conference, teleconference.
- Kompetitif : Meningkatkan daya kompetisi, menggunakan SIS (Strategic Information Systems)
- Peran Organisasi STI
Menurut
Rockart (1988), perkembangan peran organisasi STI di kelompokkan
dalam 5 era, yaitu :
- Era Akuntansi (1950 – 1960-an ) : focus aplikasinya adalah untuk aplikasi akuntansi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang, kas dll. Metode pemasukkan datanya system Batch, yaitu input dikumpulkan untuk satu periode tertentu terlebih dahulu baru kemudian bersama-sama dimasukkan ke system teknologi informasi.
- Era Operasional ( pertengahan 1960- 1970-an) : Aplikasi system teknologi informasi tdk hanya untuk akuntansi, tetapi untuk aplikasi operasi lainnya, pengendalian persediaan, dan penjadwalan produksi. Metode sudah mengarah ke on line, yaitu data ditangkap langsung dimasukkan ke system teknologi informasi, peran staff informasi masih sama, lebih banyak mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi akuntansi dan operasionalnya.
- Era Informasi ( akhir tahun 1970 –awal 1980) : aplikasi sudah digunakan sebagai informasi pengambilan keputusan oleh manajemen. Metode : system On line. Basis data relational sudah digunakan. Menggunakan Paket DBMS ( Data Base Management Systems). Perannya : Selain mengembangkan, mengimplementasikan dan mengoperasikan aplikasi-aplikasi STI, juga mendukung dan membantu pengembangan system oleh pemakai system (End user Computing)
- Era jaringan ( Wired Society era) pertengahan tahun 1980-an, perusahan sudah dihubungkan dengan jaringan STI untuk keperluan keuntungan strategic. Misal : perusahan dijaring dengan pemasok-pemasoknya dan dengan pelanggan-pelanggannya dengan teknologi telekomunikasi.
- Era jaringan global ( global wired society era) : pertengahan 1990-an, perusahaan sudah dihubungkan dengan jaringan STI secara global dengan teknologi telekomunikasi melalui internet.
- Peran Manajer STI
- Menyelaraskan strategi bisnis dan STI secara dua arah.
- menciptakan hubungan yang efektif dengan manajer lini.
- Merencanakan, merancang dan mengimplementasikan system-sistem baru.
- Membangun dan mengelola infrastruktur
- Meningkatkan keahlian organisasi STI
- Mengelola kerjasam dengan pemasok.
- Membangun kinerja yang tinggi
- Mendisain ulang dan mengelola organisasi STI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar